Tuesday 1 January 2013

Yang Dikembirikan oleh Muhd Andi Mohd Zulkepli

Kita diminta tenang-tenang aja, ya pak,
ya ibu-ibu, ya abang-abang, ya kakak-kakak,
ya adik-adik
di saat anu kita kan dikembirikan pun kita merelakan
dengan senang hati!
yang tidak berperasaan, dan yang tidak berjiwa, dan tidak bernurani, dan tidak berperi rasa
dan yang tidak apa-apa itulah kita
yang mereka maukan sepertinya!
yang dikembirikan adalah seluruh alam dan kemanusiaan
yang bertafakur hanyalah malaikat di langit
yang berjuraian air mata gugur sebagai hujan asid
yang menangis pedih karena terus mempertanyakan
di dada bergelora terus mendesak
apakah benar mereka makhluk termuliaNya?
di saat orang menindas mereka membiar
di saat ditindas tak berani melawan
di saat melawan tak nak pula bersuluh ilmu
di saat tak berilmu, mengaku pula diri orang yang benar-benar tahu
yang khianatnya sangat busuk dan membabi sepanjang waktu
yang dustanya separah luka dan airmata tujuh keturunan yang diperkosa habis lenyap segala aib dan singgahsana
betapa baculnya!
betapa baculnya!
bagaimana mungkin untuk terus meratap menangisi
bagaimana mungkin untuk terus melara dan mengenang nasib (apakah benar sudah mengenal nasib?)
bagaimana mungkin untuk terus berduka dan pasrah
bagaimana mungkin untuk terus membela
bagaimana mungkin untuk memulakan perlawanan
andai sekali menyentak dan berkali tersentak terus dibuai alun nafas berbudaya dan beragama yang meromantis melulu
yang konon berpasak kepada kepercayaan akan kekuatan
nah, kekuatan palsu yang terjelma dalam jasad yang tak pernah terima akan keupayaan pemberdayaan
dan keupayaan pemberdayaan dengan usaha liberasi, di mana hai anak-anak
dan ibu-ibu
dan bapak-bapak
yang berabad berkurun berbondong-bondong mendamba syurga Tuhan?
apakah Tuhan dengan mudah kan mengizinkan laluan ke syurgaNya tanpa sebarang tantangan?
dan orang-orang terus tertanya-tanya,
'di manakah tantangan itu, hai Tuhan kami?'
lalu Tuhan berkata,
' di bumiKu itu, yang kau pijak hai hamba-hambaKu!
di saat terjadinya penindasan dan pembobrokan harkat kemanusiaan
dan bersediakah kau bergelumang dengannya?
dan sanggupkah kau berjuang atas nama kemanusiaan?
tanpa berpretensi lagi berjuang atas namaKu?'
dan seluruh manusia tergugah dan terguncang
dan Tuhan terus berkata,
'di saat hak orang miskin, wanita, anak-anak, yang tertindas secara struktural, secara politik, secara ekonomi, secara sosial
dan segala macam rupa mereka yang tertindas
dan di saat si penindas membutuh cahaya pembebasan lewat daya dan upayamu
apakah kau terus berkepedulian
dan kau kira, syurgaKu terbina atas dasar siapa yang paling beriman dan bertaqwa, terhitung sekadar pada nomor dan angka
dan kau kira, Aku ini mabuk disembah diratap sepanjang waktu
walhal bumi ini Ku gugah dengan bermacam peristiwa
dan apakah kau tak melihat hikmahKu
dan apakah kau tak bisa menangkap maksudKu
sungguhpun dalam kekerdilanmu?'
dan manusia terus terlopong ternganga
dan Tuhan terus menyentak
'dan di antara para pemimpin dan elitmu
yang manakah berani berbicara
selayak seorang pemimpin yang berkepedulian dan beretika tinggi
yang keangkuhan dan bangsatnya meluat dan meloya sepanjang zaman itu terlalu banyak angkanya
atau apakah elitmu hanya puas berbicara di awang-awangan semata
dan sibuk mengumpul harta
dan resah dengan nafsu materinya sepanjang waktu
dan kisahnya hanya membuncitkan perut dan membuntingkan anak-anak bangsa dengan bius kealpaan dan ketidaksedaran
dan rajuknya minta belas Tuhan
dalam bangsatnya yang berpanjangan!

Muhd Andi Mohd Zulkepli

0 comments :

Post a Comment