Saturday 18 May 2013

...Dan Pantas Ku Bilang Di Saat Ini Aku Tak Bisa Percaya Mereka, Anak-anakku... oleh Muhd Andi Mohd Zulkepli

Anak-anakku,
di masa depan nanti
jangan sekali-kali kau percaya pada pemimpin kita lagi
kerana sepanjang zaman mereka telah memungkiri janji
bahawa kononnya mereka berjuang untuk kita
tapi ternyata, anak-anakku
mereka berbohong dengan segala macam justifikasi
atas nama semuanya salah takdir, kudrat, kita, engkau dan aku
dan tidak pernah di pihak mereka yang bersalah!
karena kau harus tahu anak-anakku,
bahawa permainan politik mereka terlalu jijik dan memualkan
dan permainan politik mereka pun takkan pernah memenangkan hak massa
kecuali dijadikan bahan umpan sewaktu musim mengundi
dan cukup masa,
baik di waktu sorak menang maupun esak kalah
mereka kan kembali tak peduli
mereka kan kembali tak peduli, anak-anakku!
dan mereka kan kembali tak peduli, anak-anakku!
karena sudah ku bilang, betapa jijik percaturan permainan mereka hai anak-anakku!
dan di suatu masa nanti,
kau kan mengerti
mengapa aku bilang di saat ini
aku takkan pernah percaya adanya pemimpin berjiwa rakyat di kalangan mereka lagi!
tidak untuk sangat ini!
karena harus kau pahami, hai anak-anakku
di saat terbukanya pintu gerbang kekuasaan yang terkangkang luas
di saat itu kebebasan dijarah
darah dihisap
hingga kencing diperah
supaya kau tak bisa hidup seperti manusia lagi
layaknya hanya umpama robot yang hanya akur kepada program yang telah ditetapkan
dan menunggu masa sehingga suismu meletup
dan akhirnya kau dan aku, anak-anakku
kan dihumban tanpa apa-apa rasa dan arti.

Muhd Andi Mohd Zulkepli

Tuesday 14 May 2013

Nilai Sejarah...Sejarah Yang Terkesamping oleh Muhd Andi Mohd Zulkepli

kalau kau nak bilang salah anak-anak kita nanti
sebab mereka tak kenal sejarah, tak kenal tempat, tak kenal keadaan
kau harus lihat dulu pembangunan macam mana yang dilakukan pemimpin kita
kalau habis lenyap tempat-tempat bersejarah kita,
apa lagi yang boleh kita ceritakan dalam sejarah sejarah kita?
apalah sangat yang boleh kita banggakan dengan tapak sejarah (dan bakal-bakal tapak sejarah) kita
kalau semuanya dibina dan dinilai dengan pandangan material
getar rindu, irama nostalgik, canang sentimental
tak lagi bernilai
dipukul ombak rakus pembangunan yang...hanya merupakan mitos
dan tempat kita
keberadaan kita
sudah tak perlu diambil pusing lagi, begitukah?
dan...anak-anak kita nanti
hanya boleh terus sibuk dengan produk-produk konsumen terkini
tercanggih
terbilang
termahal
terbaik
dalam segala bentuk dalam segala bidang hidup ini
dan hanya itulah yang menjadi bikin pusing otak
dan bukan lagi alam dan tapak huni
dan bukan pada rupa alami, apatah lagi makna
dan segala kan menjadi begitu kabur
hingga hilang nanti makna diri
dan nanti,
terlahirlah zombi-zombi
yang paling menakutkan di muka bumi ini!
zombi-zombi tak berotak yang hanya mengikut aturan
dan zombi-zombi yang tak mampu membaca dan memahami
dalam ironis tahu baca, tahu hitung dan tahu mengaji!

Muhd Andi Mohd Zulkepli

Lemas oleh Muhd Andi Mohd Zulkepli

Ini fenomena
sudah lama terjadi
di kala berbondong-bondong tunduk sama mengiya menafi
walau seringkalinya otak mati katak mati kutu
tapi takpe, kata mereka
ini tarbiyah namanya
atau lebih menggilap ego dan rasa 'berkuasa'nya
atau mungkin saja yang lebih melucukan
"kami hanya sekadar membontot aja"
yang mana rasanya baik untuk kita, kita pilih dan ikut
yang mana rasanya boleh bawa nama dan bangga, kita jom serta
yang mana rasanya sedap buat santapan borjuisme diri, ya silakan pasti
yang penting
yang penting
dan yang penting,
diri sedap dan lena
biar nampak seolah melawan mengasak
atau mengamuk
atau saja sinis dan sinis semata
dan akhirnya, segalanya tunduk dan runtun di bawah dirinya
dan lemaslah jiwa walaupun berkuasa ke atas segalanya
nah, itu silapnya!
di saat jiwa telah bersemayam di atas segala isi dan empunya alam
di saat itulah hilangnya kebersamaan
dan untuk bersama segala isi dan empunya alam.

Muhd Andi Mohd Zulkepli

Rekayasa Pendidikan Rekayasa Kehidupan oleh Muhd Andi Mohd Zulkepli

Jangan bilang mengejar kejayaan itu adalah sekadar gred dan angka semata!
dan jangan bilang penilaian prestasi juga adalah berdasarkan kuantitas sahaja!
karena begitulah secara struktural telah kita diindoktrinasi sebegitu rupa
dalam kalimah dan bicara nuansa faham kapitalisme-borjuisme-elitisme yang terus membelenggu hari ini!
dan dalam ranah pendidikan inilah, racun-racun dan bisa-bisa bernanah yang terus meledak mengeksploit hukum atur hidup manusia!
Jangan dibilang apa kejayaan itu diukur dengan penilaian materi semata
walhal,
fitrah kita sendiri menolak, cuma...
cuma kita sudah diperangkap!
akal terikat
nafas disesak
semata-mata atas kepentingan siapa?
sebetulnya hukum buatan manusia ini harus kita lawan!
dan harus kita lawan!
karena hari ini...
sudah hilang seri tiang hidup bernama budi,
sudah luput nadi kewujudan manusia bernama hati
sudah makin pudar lihatnya cahaya harapan kita yang bergelar kemanusiaan
dan sudah hilang manusia-manusia yang berJIWA!

Muhd Andi Mohd Zulkepli

Terima Ajelah... oleh Muhd Andi Mohd Zulkepli

Inilah nasib kita
kalau orang atas dan orang bawah pun dah asyik kata
"terima ajelah..."
Terima ajelah...
kata mereka
dah dapat pun habuan buat tahan sepanjang tahun
sudahlah, tutup aje mulut...senyummmmmmmmmmm
Terima ajelah...
kata mereka lagi
dah kalah buat ajelah hal kalah
dah menang buat ajelah hal menang
sudahlah, tutup aje mata...tutuppppppppppp
Hah...terima ajelah...
dah berhari pun berlalu (bagi kita di sini, dah nak masuk setahun berlalu)
dah nak maghrib pun masih nak bertarung
sudahlah, kendurkan aje nafsu lawanmuuuuuuuuu
Hah...terima ajelah...
yang penting biar aman dan makmur
toksah gaduh toksah mencarut
kata hidup rukun bersama
sudahlah, padamkan semangat dan hasratmuuuuuuu
takpelah...terima ajelah....
bunyi yang bertalu-talu sering singgah di cuping telingaku
biar...jangan dilawan....kata mereka, mereka
dan mereka (siapa?)
biarlah...
kita terus bernafas dalam cengkaman para otoriter
kita terus dibius dengan habuan korup para penggadai maruah kemanusiaan (baca: bukan bangsa)
kita terus terima segala ketidakadilan (baca: juga kemunafikan)
kita terus terima segala suay yang patut ditentang dan dicelikkan (baca: 'sial' zaman yang perlu dicuci)
kalau tidak...
anak generasi kita (baca: bukan sekadar anak 'bangsa' , karena pengertian kita akan 'bangsa' masih dangkal rupanya!)
takkan tumbuh sebaliknya patah
dan takkan patah tumbuh hilang berganti
kerana nafsu terima ajelah yang selamanya mendakap jiwa nurani!

Muhd Andi Mohd Zulkepli

Pabila Kita Menjadi Terlalu Takut oleh Rafaat Haji Hamzah

Pabila kita menjadi terlalu takut
setiap nafas yang kita hirup
menjadi tuba

kita menjadi petualang

pabila kita menjadi terlalu takut
setiap langkah kita hayun
menjadi nista

kita menjadi munafik

pabila kita menjadi terlalu takut
setiap kata yang kita ucap
menjadi racun

kita menjadi pembelot

pabila menjadi terlalu takut
kita menjadi lupa

tentang kebenaran
tentang kebesaran
tentang amanah
tentang kewajipan
tentang perjuangan
tentang keikhlasan
tentang ketulusan
tentang keluhuran

pabila kita menjadi terlalu takut
kita menjadi lupa akan Tuhan

Rafaat Haji Hamzah

Rujukan: Rafaat Haji Hamzah, (2007). Yang Bilang. Singapura: COKELAT.

Keramaian oleh Rafaat Haji Hamzah

Mereka berputar
Tanpa kiblat, tanpa arah
Bahu kiri dan kanan saling bergeser
Tanpa putaran, tanpa lingkaran
Tiada kaabah di tengah-tengah
Mereka bertawaf tanpa syarat
Kerumunan ini membingungkan
Dan merimaskan
Apakah ada malaikat di tengah-tengah
Atau iblis melilit putaran masa
Dan mereka bubar
Tanpa salam perpisahan
Tanpa salam-salaman

Rafaat Haji Hamzah

Rujukan: Rafaat Haji Hamzah, (2007). Yang Bilang. Singapura: COKELAT.

Siapa Sekarang oleh Rafaat Haji Hamzah

siapa sayang
siapa radang
siapa menang
siapa kenang
siapa petualang
siapa malang
siapa perang
siapa kecundang
siapa pulang
siapa halang
siapa tersandang
siapa pandang
siapa tatang
siapa kenyang
siapa senang
siapa undang
siapa serang
siapa pasang
siapa tenang
siapa goyang
siapa lenggang
siapa tempang
siapa helang
siapa enggang
siapa orang
siapa siamang
Rafaat Haji Hamzah

Rujukan: Rafaat Haji Hamzah, (2007). Yang Bilang. Singapura: COKELAT.

Mak !!! Saya Nak Pergi Disko oleh Rafaat Haji Hamzah

ramai yang pergi
Zul pergi
Sani pergi
Zaid pergi
Kassim pergi
Ana pergi
Ida pergi
Siti pergi
Ina pergi
semua pergi

                                    semua ada
                                    mat ada
                                    minah ada
                                    ah beng ada
                                    ah lien ada
                                    tambi ada
                                    salkek ada
                                    john ada
                                    jenny ada
                                    semua ada

semua datang
bujang datang
dara datang
suami orang datang
isteri orang datang
kaki ‘enjoy’ datang
kaki ‘stress’ datang
ustaz pun kadang-kadang datang

                                    minuman ada
                                    beer ada
                                    stout ada
                                    whiskey ada
                                    brandy ada
                                    cocktail ada
                                    mocktail ada
                                    jin ada
                                    bourbon ada
                                    coke ada
                                    sprite ada
                                    kopi tak ada

muzik ada
rock and roll ada
blues ada
funk ada
jazz ada
rap ada
techno ada
pop ada
asli tak ada

                                    pakaian bebas
                                    macam-macam fesyen


                                    ada rambut hitam
                                    rambut putih
                                    rambut merah
                                    rambut biru
                                    rambut negro
                                    rambut rasta
                                    rambut panjang
                                    yang tak ada rambut pun ada

yang bertindik banyak
tindik telinga
tindik hidung
tindik kening
tindik bibir
tindik pusat
tindik ini
tindik anu

                                    macam-macam baju
                                    baju pendek
                                    baju panjang
                                    baju jarang
                                    baju sempit
                                    baju longgar
                                    ada yang pakai baju
                                    tak pakai coli
                                    ada yang pakai macam coli
                                    tak pakai baju

macam-macam boleh buat
boleh nyanyi
boleh joget
boleh minum
boleh hisap rokok
boleh rileks one corner
boleh romen-romen
boleh cari mangsa
boleh jadi mangsa
boleh tangkap hensem
boleh tangkap jambu
boleh buat bodoh
boleh jadi bodoh

                                    mak jangan takut
                                    tempat itu selamat
                                    kadang-kadang polis datang
                                    kadang-kadang CID datang
                                    kadang-kadang CNB datang
                                    syaitan datang
                                    malaikat pun datang

mak, saya nak pergi disko
kalau mak tak izin
saya pergi juga
kalau bapak marah
saya pergi juga


saya nak pergi disko
di sana ada syurga ada neraka.

Rafaat Haji Hamzah

Rujukan: Rafaat Haji Hamzah, (2007). Yang Bilang. Singapura: COKELAT.

Manusia Gerak Cepat oleh Rafaat Haji Hamzah

8.00 pagi :
mereka mulai menderu
langkah deras
seperti askar kawalan
muka mencermin otak-otak kosong
badan bergerak membawa mimpi-mimpi enak
tubuh masih tertinggal di katil
tangan berbekal akhbar harian
fail pejabat mula mengisi ruang-ruang kosong

12.00 tengahari :
mereka menderu lagi
langkah makin segar
kerana perut makin lapar
bunyi-bunyi sepatu ramah berlagu
walau si pemakai masih membisu
hanya lima belas minit untuk makan
yang bakinya sengaja diketepikan
untuk menyambung mimpi
atau berborak dengan teman

5.00 petang :
mereka menderu lagi
kali ini kurang pantas
kerana setiap titis tenaga telah terperah
ke otak dan segala otak telah terperah
kepada kompeni dan firma masing-masing
tenaga yang baki harus diperah
untuk keluarga dan anak-anak
tapi langkah longlai sedikit

epilog :
lebih cepat kita bergerak
belum tentu jauhnya

Rafaat Haji Hamzah

Rujukan: Rafaat Haji Hamzah, (2007). Yang Bilang. Singapura: COKELAT.

Sebuah Rumah, Tua Dan Usang oleh Rafaat Haji Hamzah

sebuah rumah di lorong yang tua
memang tua
tua dan usang
seorang nenek berbongkok tiga
memang mengerti sungguh mengerti
dari ketuaan yang larut
lama bertaut

sebuah rumah di kota yang tua

memang tua
tua dan usang
seorang datuk sedikit tuli
memang faham sungguh memahami
dari pengalaman yang larut
lama bertaut

sebuah rumah di tanah yang tua

memang tua
tua dan usang
seorang lelaki pendiam
memang tahu sungguh mengetahui
dari masa silam yang larut
lama bertaut

sebuah rumah di zaman yang tua

memang tua
tua dan usang
seorang anak muda tersenyum
tiada mengerti
dari kemudaan
yang berpaut

sebuah rumah di jiwa yang tua

memang tua
tua dan usang
seorang tua separuh waras
menggenggam rahsia menyimpan semua
yang terhambur hanya lara dan carut
carut yang larut lama bertaut.

Rafaat Haji Hamzah


Rujukan: Rafaat Haji Hamzah, (2007). Yang Bilang. Singapura: COKELAT.

Tunduk oleh Nurdiyanah Samsuri

Aku hawa
Yang tunduk kepada adam
Itu tidak membawa makna
Aku seorang khadam

Mematuhi segala kata
Memahami setiap yang tersirat
Menurut titah perintah
Adalah persediaan untuk akhirat

Hawa tunduk tanda hormat
Adam harus semai hormat

Perintahnya adam bukannya kuasa
Melainkan sebuah kepimpinan
Yang diuji dan dibukti oleh masa
Keberkesanannya tiada jaminan

Hawa tunduk kerana patuh
Adam didoakannya jangan jatuh

Perkahwinan itu bukan perjudian
Ia hidup sebagai sebuah perjuangan
Pasangan bukan bahan penilaian
Dia adalah teman seperjuangan

Hawa tunduk bukan untuk dipijak
Adam berdiri bukan untuk memijak

Aku bukan seorang khadam
Yang tunduk kepada adam
Amanah sama berat yang ku bawa
Kerana aku hawa

Nurdiyanah Samsuri

Wednesday 8 May 2013

Risalah oleh Rafaat Haji Hamzah


Ca
ri salah
Da
ri salah
Ga
ri salah
Ha
ri salah
Ja
ri salah
La
ri salah
Ma
ri salah
Ta
ri salah
Menca
ri salah
Seda
ri salah
Hinda
ri salah
Diga
ri salah
Mengga
ri salah
Menta
ri salah
Jema
ri salah
Berla
ri salah
Gema
ri salah
Kema
ri salah
Pena
ri salah
Pela
ri salah
Pute
ri salah
Sekrata
ri salah
Bendaha
ri salah
Pade
ri salah
Ju
ri salah
Mente
ri salah


Risalah
ri salah
Salah
ri salah

ri salah
Salah !


Rafaat Haji Hamzah

Rujukan: Rafaat Haji Hamzah, (2007). Yang Bilang. Singapura: COKELAT.