Kala petang cuaca lembut
sepoi bahasa angin bertiup
ke Taman Sari kutuju hala
melayan jiwa nan derita mala...
Kembang merecup putih dan merah
jadi penghibur jiwa nan merah
lentur melambai di cabang nan rendah
melipur kalbu sedang bergundah...
Kupetik setangkai kuntum melati
harum manis semerbak wangi
menusuk jantung lalu ke hati
anganku terbang ke alam pelangi...
Kuntum tersenyum memberi erti:
"tuan ini elok sekali
tuan datang menyunting diri
bawalah hamba sama kembali...
dalam karangan bunga sekaki
tancapkan hamba di tengah meja
di kamar tidurmu tuan lelaki
jadikan pelipur kalbu remaja..."
Kujalani taman indah jelita
setapak setapak aku melata
habis taman kujelajah rata
melati manis tak luput di mata.
MAS
Rujukan: MAS, (1998). Jangan Tak Ada. Singapura: Angkatan Sasterawan '50
sepoi bahasa angin bertiup
ke Taman Sari kutuju hala
melayan jiwa nan derita mala...
Kembang merecup putih dan merah
jadi penghibur jiwa nan merah
lentur melambai di cabang nan rendah
melipur kalbu sedang bergundah...
Kupetik setangkai kuntum melati
harum manis semerbak wangi
menusuk jantung lalu ke hati
anganku terbang ke alam pelangi...
Kuntum tersenyum memberi erti:
"tuan ini elok sekali
tuan datang menyunting diri
bawalah hamba sama kembali...
dalam karangan bunga sekaki
tancapkan hamba di tengah meja
di kamar tidurmu tuan lelaki
jadikan pelipur kalbu remaja..."
Kujalani taman indah jelita
setapak setapak aku melata
habis taman kujelajah rata
melati manis tak luput di mata.
MAS
Rujukan: MAS, (1998). Jangan Tak Ada. Singapura: Angkatan Sasterawan '50
0 comments :
Post a Comment