bulan,
Rujukan: Noridah Kamari - Puisi & Prosa
malam yang engkau muntahkan dari kerongkong waktu
tidak menyesatkan aku lebih dari igauan ini
tidak menyesatkan aku lebih dari igauan ini
tiada kejora di
hamparan gelita ini
tiada bima sakti mencalit peta angkasa
tiada sahut pungguk mengintip bayangmu
tiada larik sinar tanda hadirnya ubun suria
tiada bima sakti mencalit peta angkasa
tiada sahut pungguk mengintip bayangmu
tiada larik sinar tanda hadirnya ubun suria
tidak terasa tubuh
ligat berdansa
di lantai fana kehidupan
bak daun terapung di sungai masa
mengalir pasti menuju muara
di lantai fana kehidupan
bak daun terapung di sungai masa
mengalir pasti menuju muara
dengan mata ketap
terkatup
menyusur tinggi gunung
melewat rendah lembah
tenggelam dalam igauan panjang
tidak terlintas di benak minda
esok mungkin bukan milik diri
menyusur tinggi gunung
melewat rendah lembah
tenggelam dalam igauan panjang
tidak terlintas di benak minda
esok mungkin bukan milik diri
bulan,
seperti engkau yang pinjam cahaya mentari
aku juga meminjam kehidupan ini
seperti engkau yang pinjam cahaya mentari
aku juga meminjam kehidupan ini
bila daun itu menggeliatkan
diri
untuk gugur atas goyangan takdir
kaki ini juga akan rebah
terhembuslah nafas terakhir
menahan bisa seribu pedang
untuk gugur atas goyangan takdir
kaki ini juga akan rebah
terhembuslah nafas terakhir
menahan bisa seribu pedang
tatkala buluh-buluh
darah
dan jentera dalam tubuh
hilang penggeraknya, kaku
tatkala airmata dan keringat
mengalir tanpa lembapnya, beku
dan jentera dalam tubuh
hilang penggeraknya, kaku
tatkala airmata dan keringat
mengalir tanpa lembapnya, beku
janji itu akan
menemuiku
dan mataku jelas terbuka
bahawa dalam hidup, aku hanya tidur berjalan
dan dalam mati, aku akan benar-benar celik!
dan mataku jelas terbuka
bahawa dalam hidup, aku hanya tidur berjalan
dan dalam mati, aku akan benar-benar celik!
bulan,
kau juga akan pudar
bersama mimpi-mimpi
kau juga akan pudar
bersama mimpi-mimpi
Noridah Kamari
0 comments :
Post a Comment