Saturday 27 October 2012

Sajak Tok Selampit oleh Zahir Ayub

Berita Harian terbentang luas di atas meja,
Secawan teh katai terletak tidak terusik,
Bau manis kretek Sampoerna berlegaran di udara,
Warna memainkan azan di latar,
Para sahabat keliling mengambil tempat,
Gelanggang sudah tersedia,
7 hari, 7 malam,
Tok Selampit akan bercerita.

Al-kisah…

Bukan tentang agama,
Bukan tentang bagaimana hendak menambah pahala,
Bukan tentang iman yang makin lama makin rapuh,
Bukan tentang sejadah yang dibiarkan berlapuk,
Bukan tentang puasa yang tak pernah ditunaikan,
Bukan tentang zakat yang selalu diabaikan,
Bukan tentang naik haji… baru Asar, belum Maghrib kan?

Bukan tentang Mat Rep mati dibelasah Sakhong,
Bukan tentang Minah Rep tak kahwin mengandung,
Bukan tentang Boboi sental gam ponteng sekolah,
Bukan tentang Baby selit tisu dalam bra,
Bukan tentang Minah Fering buka tudung lepas madrasah,
Bukan tentang Mahasiswa Munafik, dongak langit dabik dada!

Bukan tentang bangsa,
Bukan tentang budaya,
Bukan tentang bahasa,
BUKAN, BUKAN, BUKAN!
ITU SEMUA BUKAN-BUKAN!!!

Ada yang lebih penting,
Ada yang lebih mustahak,
Ada yang lebih perlukan perhatian!

Empat nombor keramat,
Goncang kat kubur malam Jumaat,
Dua kecik, dua besar,
Dah baca bismillah,
Macam mana boleh kalah?

Mantera sepadi merah,
Nasi dikangkang, bini tetap di rumah,
Sembur kanan, sembur kiri,
Tunggu Dewi, abang mari
Bila lagi Eton nak mati?

Amin.

7 hari, 7 malam
Tok Selampit terus bercerita
Cerita yang sama tak berubah.

Zahir Ayub

2 comments :

Hahaha! Saya suka sajak ini. Penuh dengan bahasa 'memerli'. Yah itulah kenyataan.

Salam Ikhlas
~Putri Lily~

Terima kasih Putri Lily. Syukur, ada juga yang sudi membaca. :)

Post a Comment