Friday 13 September 2013

Jalan Permulaan oleh Suratman Markasan

(Buat Suri, Lita & Taufiq)

I
Singapuraku
aku mengerti
di sini darah ibuku tumpah,
di sini tulang-belulangku akan merapuh
di sini anak-anakku membesar
seperti paya terus melebar
di atas batu-bata & pasir-masir bertakhta,
lalu manusia seribu tahun menghamba.

Laut tempatku menangkap ikan
bukit tempatku mencari rambutan
sudah menghutan dilanda batu-bata,
Pak Lasim tak bisa lagi menjadi penghulu
pulaunya sudah dicabut dari peta kepalanya
anak buah sudah terdampar
di batu-bata dan pasir-masir hangat

Aku kehilangan lautku
aku kehilangan bukitku
aku kehilangan diriku.

II
Di hutan padang pasir
anak-anak menggantung kepalanya
mereka mengoyak pasir bagai anjing-anjing
terhendap-hidu di hujung pasir-tandus
mencari sesuatu di dalam tulang-belulang
tanpanya bulan mati, mentari lesu

Antara mereka bersembunyi
di balik huruf kudus aliflammin
dengan kerudung memutih buatan Hadratul-maut
mendakwa dunia sudah di kelengkang syaitan
lalu mereka tidak kenal air dan benci nasi

Dari corong-corong ke langit
tersedu seribu racun
dari sungai ke laut lepas
mengalir seribu ubat bertuba
nafasku berhenti di tenggorok
dan isi laut separuh mati

Aku kehilangan beliaku
aku kehilangan udara bersihku
aku kehilangan namaku.

III
Kemudian
lagu empat menggema lagi
kadang-kadang hilang satu
aku tidak tahu apakah nanti tinggal dua?
akhirnya tinggal satu demi memburu waktu
aku bersatu dengan isteri & anak-anak
pabila kapal mau berangkat lagi

Singapuraku
aku mengerti sekali
di sini tempatku
tapi aku tidak tahu bila
aku akan menemui segala kehilanganku?

Suratman Markasan

Rujukan: Suratman Markasan, (2004). Puisi Luka Dan Puisi Duka (Puisi-puisi Pilihan 1979-2002). Singapura: Pustaka Nasional Pte Ltd.

0 comments :

Post a Comment