Monday 2 December 2013

Kita Adalah Penyembah Para Dewa oleh Rafaat Haji Hamzah

Kita adalah para hindu yang menyembah berhala
Kita adalah para buddha yang mengejar nirwana
Kita adalah para majusi yang tekun mengira laba
Kita adalah para nasrani yang meminum air tolak bala
Kita adalah para yahudi yang angkuh dan haloba

kita menyerah takwa
pada ketua
pada majikan
pada pemerintah
pada kerajaan
pada menteri
pada pembesar
pada imam yang diupah
pada penyampai khutbah
pada guru agama
pada penjaja fatwa
pada ulamak ternama

kita terima jawapan tanpa tanya
dari ketua
dari majikan
dari pemerintah
dari kerajaan
dari menteri
dari pembesar
dari imam yang diupah
dari penyampai khutbah
dari guru agama
dari penjaja fatwa
dari ulamak ternama

Kita adalah para hindu yang menyembah berhala
Kita adalah para buddha yang mengejar nirwana
Kita adalah para majusi yang tekun mengira laba
Kita adalah para nasrani yang meminum air tolak bala
Kita adalah para yahudi yang angkuh dan haloba

kita takut dan taat pada mereka
pada ketua
pada majikan
pada pemerintah
pada kerajaan
pada menteri
pada pembesar
pada imam yang diupah
pada penyampai khutbah
pada guru agama
pada penjaja fatwa
pada ulamak ternama

kita telan dan hirup segala
dari ketua
dari majikan
dari pemerintah
dari kerajaan
dari menteri
dari pembesar
dari imam yang diupah
dari penyampai khutbah
dari guru agama
dari penjaja fatwa
dari ulamak ternama

Kita adalah para hindu yang menyembah berhala
Kita adalah para buddha yang mengejar nirwana
Kita adalah para majusi yang tekun mengira laba
Kita adalah para nasrani yang meminum air tolak bala
Kita adalah para yahudi yang angkuh dan haloba

kita menyerah dengan pasrah
pada kehidupan serba ada
pada gaji hujung bulan yang tiba
pada 'ideal' kehidupan kota
pada hutang bulanan rumah
pada bayaran kondo megah
pada ansuran kereta mewah
pada yuran sekolah
pada saman dan denda
pada 'levy' untuk amah
lalu kita bertafakur dan pusing kepala

Kita yang bersujud entah pada siapa
Kita yang bertakwa tanpa bertanya
Kita yang berugama tapi tetap jahiliah
Kita percaya entah pada apa

Kita adalah para hindu yang menyembah berhala
Kita adalah para buddha yang mengejar nirwana
Kita adalah para majusi yang tekun mengira laba
Kita adalah para nasrani yang meminum air tolak bala
Kita adalah para yahudi yang angkuh dan haloba

Kita bersyahadat dua kalimah
Sambil ikrar setia pada negara

Kita bersembahyang lima waktu
Dan munajat bukan hanya pada yang satu

Kita berpuasa, berlapar dahaga
Dan mengikut nafsu bila tiba hujungnya

Kita berboros berbelanja semaunya
Melebihi zakat dan fitrah

Kita menyandang gelaran haji
Mengharap segala dosa suci kembali

Kita mendirikan tiang yang lima
Tanpa pasti tanah dan bumbungnya

Kita adalah para hindu yang menyembah berhala
Kita adalah para buddha yang mengejar nirwana
Kita adalah para majusi yang tekun mengira laba
Kita adalah para nasrani yang meminum air tolak bala
Kita adalah para yahudi yang angkuh dan haloba

Kita percaya pada yang Esa
Tapi takut pada penguasa

Kita percaya Nabi dan Rasul Allah
Tapi menerima sebulatnya fatwa manusia

Kita percaya pada para Malaikat
Sekaligus percaya bomoh dan dukun juga

Kita percaya pada kitabullah
Terkadang membaca tanpa mengerti makna

Kita percaya pada akhirat
Takut bertanya dan takut tersesat

Kita mengaku percaya Qada' dan Qadar
Sekaligus menyalahkan kudrat

Terkadang kita menggenggam rukun yang enam
Dengan kudrat akal dan mukjizat fikir tertanam

Kita adalah para hindu yang menyembah berhala
Kita adalah para buddha yang mengejar nirwana
Kita adalah para majusi yang tekun mengira laba
Kita adalah para nasrani yang meminum air tolak bala
Kita adalah para yahudi yang angkuh dan haloba

Kita penyembah para Dewa
Yang memegang kunci syurga

Kita penyembah para Dewa
Kerana takut ke neraka

Kita penyembah para Dewa
Yang menguasai kehidupan dunia

Kita penyembah para Dewa
Dalam kepercayaan yang kita percaya

Sedang kepercayaan dan agama masih bersanggah
Sedang adat dan budaya bertentang antara lidah dan darah
Sedang ugama dan bangsa kita paksakan menjadi seiring
Sedang iman dan kitab adalah diri yang sering berpaling

Subhana rabbina inna kunna dhalimeen - 
Glory to our Lord! Verily we have been doing wrong!

Rafaat Haji Hamzah

Rujukan: Rafaat Haji Hamzah, (2007). Yang Bilang. Singapura: COKELAT.

0 comments :

Post a Comment