Senyap telah datang senyaplah
bising telah pergi
aku bangun mau bicara
kepalaku ditekan tangan kasar
bapakku meletak jari di bibir
senyap telah datang senyaplah
adikku cuba bicara
kututup mulutnya
ia meronta minta dilepas
mata rimau bapakku menancap
senyap telah datang senyaplah
tapi celaka jam tanganku tak bisa mati
ia dihidupkan nadiku dan
nafas kami tak bisa putus
kerana kami masih berperan
otakku menjalar
jika seluruh nafas dunia disatukan
baru nuclear tak bisa marah
senyap akan pergi
bising akan datang bisinglah
keranan dunia belum mau kiamat lagi
Suratman Markasan
Rujukan: Suratman Markasan, (2004). Puisi Luka Dan Puisi Duka (Puisi-puisi Pilihan 1979-2002). Singapura: Pustaka Nasional Pte Ltd.
bising telah pergi
aku bangun mau bicara
kepalaku ditekan tangan kasar
bapakku meletak jari di bibir
senyap telah datang senyaplah
adikku cuba bicara
kututup mulutnya
ia meronta minta dilepas
mata rimau bapakku menancap
senyap telah datang senyaplah
tapi celaka jam tanganku tak bisa mati
ia dihidupkan nadiku dan
nafas kami tak bisa putus
kerana kami masih berperan
otakku menjalar
jika seluruh nafas dunia disatukan
baru nuclear tak bisa marah
senyap akan pergi
bising akan datang bisinglah
keranan dunia belum mau kiamat lagi
Suratman Markasan
Rujukan: Suratman Markasan, (2004). Puisi Luka Dan Puisi Duka (Puisi-puisi Pilihan 1979-2002). Singapura: Pustaka Nasional Pte Ltd.
0 comments :
Post a Comment