Sunday, 25 May 2014
Riak oleh Nur'Lelah Asfee
Hatiku yang berlumut riak
Kian jauh terpencil
dari bumi dan bintang Illahi
sehingga aku tiba di sini
Kau sinarkan kata-kata
yang mudah tapi indah
yang benar tapi tak pernah terasa
Aku mula merasakan bibitan cinta
dalam hati yang tidak pernah
aku terokai
aku takut dengan perasaan ini
Semakin lama ucapanmu
menjadi sandaran
kepada semua kelakuanku
Aku terpaku dengan panggilanmu
Aku terpanggil dengan kejujuranmu
Aku jujur dengan perasaanku
Kini bumi dan bintang Illahi
membuka hijab yang menyelumuti
hatiku yang riak ini kerana
kata-katamu dapat menembusi
segala kehitaman dalam diri
Nur'lelah Asfee
Kian jauh terpencil
dari bumi dan bintang Illahi
sehingga aku tiba di sini
Kau sinarkan kata-kata
yang mudah tapi indah
yang benar tapi tak pernah terasa
Aku mula merasakan bibitan cinta
dalam hati yang tidak pernah
aku terokai
aku takut dengan perasaan ini
Semakin lama ucapanmu
menjadi sandaran
kepada semua kelakuanku
Aku terpaku dengan panggilanmu
Aku terpanggil dengan kejujuranmu
Aku jujur dengan perasaanku
Kini bumi dan bintang Illahi
membuka hijab yang menyelumuti
hatiku yang riak ini kerana
kata-katamu dapat menembusi
segala kehitaman dalam diri
Nur'lelah Asfee
Wednesday, 21 May 2014
Sejarah Hitam oleh Nur'lelah Asfee
Hati merasakan kesunyian..
kehampaan dilampirkan kesedihan
kepiluan ditinggalkan keseorangan
Bumiku dikikis dunia
yang berhamba kepada kuasa
berkiblatkan kepada harta
diriku dilata dan dicaci
diseksa sakitnya tidak terperi
dihina berulang kali
kehitaman dunia kelilingku
bunyi hanya tinggal sayu
hati merasakan pilu
apakah yang akan terjadi
tiada yang berkuasa lagi
adakah ini satu mimpi...
tapi tidak lama aku rebah
setitik cahaya sinar memecah
harapankah itu namanya?
kini duniaku kembali
aku bangun dari mimpi
dan haruman mengalir di sisi
Nur'lelah Asfee
Saturday, 3 May 2014
Andai Purnama Bisa Bicara oleh Nora Hirin
Andai Purnama Bisa Bicara...
Andai Purnama bisa bicara...
Pasti terungkap ceritera.
Kisah si gadis malang,
Yang menyusup di celah lorong malap.
Mencari sesuap nasi, alasannya...
Andai Purnama bisa bicara...
Pasti terungkap ceritera.
Kisah yang tak punya apa,
Yang lelap matanya di kolong langit.
Selimutnya bayu malam yang menggigit...
Andai Purnama bisa bicara...
Pasti terungkap ceritera.
Kisah anak bangsa yang hilang arah,
Pertimbangannya lenyap dek tegukan durjana.
Lantas menjelmalah syaitan bertopeng manusia...
Andai Purnama bisa bicara...
Ah...
Andai saja Purnama bisa bicara...
Pasti digugahnya kita.
Pasti dirayunya usah alpa.
Pasti diluahkan lelahnya.
Acap kali katanya,
Purnama menjadi saksi tak berdaya...
Dan kini...
Ya...
Andai saja Purnama bisa bicara...
Nora Hirin
Andai Purnama bisa bicara...
Pasti terungkap ceritera.
Kisah si gadis malang,
Yang menyusup di celah lorong malap.
Mencari sesuap nasi, alasannya...
Andai Purnama bisa bicara...
Pasti terungkap ceritera.
Kisah yang tak punya apa,
Yang lelap matanya di kolong langit.
Selimutnya bayu malam yang menggigit...
Andai Purnama bisa bicara...
Pasti terungkap ceritera.
Kisah anak bangsa yang hilang arah,
Pertimbangannya lenyap dek tegukan durjana.
Lantas menjelmalah syaitan bertopeng manusia...
Andai Purnama bisa bicara...
Ah...
Andai saja Purnama bisa bicara...
Pasti digugahnya kita.
Pasti dirayunya usah alpa.
Pasti diluahkan lelahnya.
Acap kali katanya,
Purnama menjadi saksi tak berdaya...
Dan kini...
Ya...
Andai saja Purnama bisa bicara...
Nora Hirin
Friday, 2 May 2014
Bulan oleh Mohd Latiff Mohd
Ia saksi sejarah
seluruh kemanusiaan
tatkala bunga berkembang
bintang bertaburan
seluruh alam menyaksikan;
Adam
bersalibkan percintaan
derhakanya pada bulan
gerhananya menyilang
sembilang keturunan.
Mohd Latiff Mohd
Rujukan: Mohd Latiff Mohd, (2002). Bagiku Sepilah Sudah Kumpulan Puisi-puisi Pilihan 1990-2002. Singapura: Pustaka Nasional Pte Ltd.
Pemimpin oleh Mohd Latiff Mohd
Kau berkaca-kaca
mengira segala kudrat Allah
rezeki yang melimpah
istana pualam bak syurga
kau memekik-mekik
kau mengibar bendera
nanti seluruh pusaramu menjadi legam: menghitam
kerana dosamu terlalu banyak
buat bangsa.
Ada sesuatu yang tidak kena
pada syahadatmu
semasa kau berkaca-kaca
langit tidak terbuka
dan kau menjelma menjadi
seekor serigala: kafir betul kaukiranya
Semasa kau berkaca-kaca
bianglala memancarkan sinar doa
kau patut disalibkan
di gua munafik
di lautan derhaka.
Mohd Latiff Mohd
Rujukan: Mohd Latiff Mohd, (2002). Bagiku Sepilah Sudah Kumpulan Puisi-puisi Pilihan 1990-2002. Singapura: Pustaka Nasional Pte Ltd.
Thursday, 1 May 2014
Demi Oleh Nur'lelah Asfee
siapa mengimamkan yang alpa,
memimpin yang menyimpang
menegur yang terpesong
siapakah harus aku percaya?
cendana mengharumkan nama?
arang melukis di muka?
membuang garam di lautan bukan perbuatan sia-sia?
Apakah yang berlaku di dunia…
anak dara meronggeng di atas meja
menjolok mata bujang nafsu kelaparan
hati berakarkan syurga di rumah
tetapi perbuatan bernerakakan syaitan
jari berzikir kebendaan
bibir berselawat yang haram
di manakah keluarga…
siapakah imam mereka
rakan menjadi intan,
saudara menjadi kaca?
pengorbanan ibu ada bandingnya?
nasihat ayah tiada gunanya?
duit boleh menggantikan darah?
demi siapa…
demi siapa engkau berimam
demi siapa kau melahirkan zuriat
demi siapa kau membela nama
demi apa engkau berdemi
tunggu seketika,
tanya isi hatimu
demi sapa…
Nur'lelah Asfee
memimpin yang menyimpang
menegur yang terpesong
siapakah harus aku percaya?
cendana mengharumkan nama?
arang melukis di muka?
membuang garam di lautan bukan perbuatan sia-sia?
Apakah yang berlaku di dunia…
anak dara meronggeng di atas meja
menjolok mata bujang nafsu kelaparan
hati berakarkan syurga di rumah
tetapi perbuatan bernerakakan syaitan
jari berzikir kebendaan
bibir berselawat yang haram
di manakah keluarga…
siapakah imam mereka
rakan menjadi intan,
saudara menjadi kaca?
pengorbanan ibu ada bandingnya?
nasihat ayah tiada gunanya?
duit boleh menggantikan darah?
demi siapa…
demi siapa engkau berimam
demi siapa kau melahirkan zuriat
demi siapa kau membela nama
demi apa engkau berdemi
tunggu seketika,
tanya isi hatimu
demi sapa…
Nur'lelah Asfee